Festival Danau Poso akan Kembali Digelar

Festival Danau Poso akan Kembali Digelar
Pementasan tarian Torompio dalam kegiatan pembukaan pelaksanaan Festival Danau Poso ke 21 di kota wisata Tentena, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. (ist)

Sulawesi Tengah, (afederasi.com) - Berbagai upaya dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Poso di Sulawesi Tengah untuk menepis stigma negatif terhadap daerah itu yang dinilai sebagai daerah yang tidak aman untuk dikunjungi wisatawan nusantara dan mancanegara. Salah satunya dengan kembali menggelar kegiatan Festival Danau Poso (FDP) pada 20 hingga 22 Oktober 2022 mendatang.

Bupati Poso, Verna Gladies Merry Inkiriwang, menyatakan meskipun tidak mudah, upaya kuat perlu dilakukan untuk memulihkan citra kabupaten Poso sebagai daerah yang aman dan nyaman untuk kunjungan wisatawan. Sejak tahun 2015 silam, serangkaian operasi keamanan di gelar di Poso untuk mencari dan menangkap kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur, dan kini hampir seluruh anggota kelompok teroris itu telah ditangkap oleh aparat keamanan.

“Kalau pak menteri hadir ini salah satu gongnya juga bahwa ada pemulihan ekonomi, pemulihan pariwisata yang terjadi di Poso, sekaligus kita menepis isu-isu miring tentang kabupaten Poso, stigma yang sudah tertanam, “ kata Verna.

Wisatawan yang ingin mengunjungi FDP dapat melalui Bandar Udara Sis Aljufri Mutiara di Palu, dilanjutkan dengan perjalanan darat selama 5-6 jam atau dengan penerbangan langsung dari Bandar Udara Sultan Hasanuddin selama 45 menit ke Bandar Udara Kasiguncu di Kabupaten Poso yang dilanjutkan dengan perjalanan darat selama 2-3 jam ke arena festival.

“Salah satu target kita di FDP ini adalah kunjungan tujuh ribu wisatawan,” ungkap Verna optimis.

Festival Danau Poso akan diisi dengan berbagai kegiatan budaya, termasuk pertunjukan tari tradisional, peragaan busana dan pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia dalam bentuk memasak tujuh ribu nasi bambu oleh masyarakat setempat. Wisatawan juga dapat mengunjungi lokasi wisata alam seperti air terjun 12 tingkat Saluopa, atau lembah Lore di mana batu besar peninggalan masa prasejarah (megalith) berada, yang jaraknya sekitar 2 jam perjalanan darat dari lokasi FDP.

“Untuk FDP tahun ini didukung juga oleh pemerintah provinsi karena kami sedang mem-branding Poso menjadi negeri seribu megalith,” kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tengah, Diah Agustiningsih.

Kabupaten Poso memiliki 1.450 objek megalith yang berdasarkan penelitian diduga berusia 1.500 tahun sebelum masehi atau jauh lebih tua dari Candi Borobudur dan piramida di Mesir. (dn)