Pemerintah Klaim Sudah Identifikasi Peretas "Bjorka"
Jakarta, (afederasi.com) - Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan, Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN) telah mengetahui identitas dan lokasi peretas Bjorka. Menurutnya, Indonesia sudah memiliki alat untuk melacak peretasan tersebut.
"Dari hasil kesimpulan, Bjorka itu tidak punya kemampuan membobol yang sungguh-sungguh. Hanya ingin memberitahu kepada kita, bahwa kita harus hati-hati," jelas Mahfud.
Mahfud menambahkan motif peretasan juga beragam mulai dari ekonomi hingga politik. Kendati, ia tidak menjelaskan secara gamblang motif tersebut. Ia juga menyebut data yang dibobol Bjorka bersifat umum dan tidak bersifat rahasia negara. Karena itu, ia meminta publik untuk bersikap tenang menghadapi aksi Bjorka ini.
Selain itu, Mahfud menjelaskan pemerintah telah membentuk Satgas agar peristiwa serupa tidak terulang, dengan membangun sistem yang lebih baik.
"Dalam sebulan ke depan, akan ada Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi yang sudah disahkan di DPR tingkat I," tambahnya.
Menurut Mahfud, UU tersebut juga mengamanatkan agar terdapat satu tim yang bekerja untuk keamanan siber.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengingatkan bahwa serangan siber juga dialami Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) privat. Karena itu, ia meminta PSE privat untuk memastikan keamanan data masyarakat dengan menjaga sistem sebaik mungkin.
"Memastikan teknologi terus ditingkatkan, memastikan tata kelola dan sistem manajemen terus diperbaiki dengan melibatkan tenaga-tenaga yang ahli," tutur Johnny G Plate.
Johnny juga mengimbau PSE privat untuk berkomunikasi dengan pemerintah apabila menemukan dugaan-dugaan serangan siber. Ia berharap komunikasi tersebut dapat memberi masukan ke PSE privat dalam menjaga sistem elektronik. (dn)